SMKN Padang Cermin Padukan Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Pengembangan Budaya Literasi

0 Comments

SMKN Padang Cermin Padukan Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Pengembangan Budaya Literasi

About Author
0 Comments

Untuk mengenang semangat pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan dan meningkatkan kesadaran pentingnya keberagaman dalam persatuan dan kesatuan bangsa, SMKN Padang Cermin gelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

(Lontar.co): Upacara sempat berlangsung di tengah guyuran hujan. Basahnya baju seakan tidak sepadan dengan pengorbanan para pemuda di masa perjuangan.

“Kita harus tetap menumbuhkan sikap nasionalisme, walau di tengah-tengah hujan,” kata Eko Sari Pamuji, Waka Kesiswaan SMKN Padang Cermin, Selasa (28 Oktober 2025).

BACA JUGA  Gelar LCT dan Fashion Show, SMAN 1 Terusan Nunyai Peringati Hari Sumpah Pemuda
Sekolah merawat semangat persatuan para tunas bangsa di tengah keberagaman budaya. (Foto: ist)

Saat memberi amanat, sebagai pembina upacara, dirinya terus mengingatkan betapa pentingnya menghargai perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.

Pada upacara ini seluruh peserta mengenakan atribut budaya tradisional, seperti batik dan ornamen baju adat daerah lain. “Ini keindahan keberagaman. Rasa dan jiwa persatuan yang mengikat keberagaman itu menjadi satu simpul, Indonesia,” tuturnya.

BACA JUGA  Gelar Orientasi OSIS, SMAN 1 Limau Seleksi Calon Pemimpin Muda
Disiplin menjaga persatuan menjadi semangat utama bagi generasi muda. (Foto: ist)

Rangkaian kegiatan upacara juga diisi pembacaan teks kongres Sumpah Pemuda. Usai upacara, aktivitas sekolah langsung disambung dengan kegiatan literasi sekolah bertema “Membangun Semangat Literasi Generasi Muda Indonesia”.

Aktivitas ini menyajikan pameran koleksi buku yang ada di perpustakaan. Setiap jurusan secara bergantian mendatangi perpustakaan. Di sana siswa diperkenalkan dengan berbagai macam koleksi buku baru.

BACA JUGA  Semarak Deklarasi Pemuda-Pemudi SMAN 1 Bandarlampung, dari Teater Sampai Fashion Show
Sekolah perlu menstimulir pengembangan budaya literasi pada siswa. (Foto: ist)

Para siswa sangat antusias dengan kegiatan tersebut, dan tidak sedikit yang melanjutkan dengan membaca buku atau meminjam buku untuk dibawa pulang dengan tenggat waktu pengembalian yang sudah ditentukan.

Budaya membaca menjadi penting guna menumbuhkan sumber daya manusia pembelajar. (Foto: ist)
Majalah dinding (mading) dapat menjadi media untuk mengakomodir ekspresi pelajar. Dalam pengembangannya bisa merambah pada pengelolaan website sekolah. (Foto:ist)

Kegiatan literasi ini turut disemarakkan dengan penampilan majalah dinding (mading) bertemakan sumpah pemuda. (*)

(Penulis: Mei Beuty Adistinas, SMKN 1 Padang Cermin)

Further reading

  • Betapa Mahal Alam Membalas

    Meski air sudah surut. Tetapi, duka cita warga dan keluarga korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, belum pulih benar. Pemulihan pascabencana (disaster recovery) itu yang amat berat! (Lontar.co): Trauma oleh bencana, tak mudah menghapusnya. Seorang kenalan yang langsung terlibat dalam bencana tsunami di Aceh 26 Desember 2024, “luka”-nya sampai kini belum pulih. Seluruh […]
  • Ijazah, Hanya Satu Kata, Tunjukkan!

    Di Kantin Nusantara TIM Jakarta, suatu hari di bulan September 2025, obrolan dari seni, sastra, dan akhirnya sampai ke soal ijazah. Masalahnya yang menyita publik Indonesia berbulan-bulan, namun belum ada celah untuk mendapatkan cahaya! (Lontar.co): Kawan, yang juga sastrawan dan akademisi di suatu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu, sampai pada statemen bahwa ijazah Joko […]
  • In Memoriam Tjahjono Widarmanto:  Membaca Tanda ‘Senja Cokelat Tua’  

    Tiba-tiba saya teringat puisi Tjahjono Widarmanto — kembaran Tjahjono Widijanto, keduanya sastrawan, dimuat KBANews, tatkala saya baca kabar lelayu yang dibagikan Tengsoe Tjahjono di FB-nya, Kamis 27 November 2025 pagi. Nama yang disebut terakhir juga sastrawan. Ketiganya adalah akademisi.  (Lontar.co): Puisi itu berjudul “Angin, Malam, dan Catatan Beku”. Ini puisi lengkap Tjahjono Widarmanto (selanjutnya saya sebut […]