Pemimpin Muda Harus Dipersiapkan, SMAN 2 Tegineneng Gelar LDKS

About Author
0 Comments

Pemimpin bukan hanya sebatas sebutan. Karena jiwa kepemimpinan tercermin dari pola pikir dan pola geraknya. Pelajar perlu dibekali agar kelak mampu menjadi pemimpin. Seperti yang sudah dipraktikkan SMAN 2 Tegineneng.

(Lontar.co): Pembekalan yang berlangsung 5 sampai  7 November 2025 itu dikemas dalam rangkaian kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang telah dilaksanakan secara rutin. Kali ini tema yang diambil ialah “Membentuk Generasi Pemimpin yang Berkarakter, Disiplin, dan Bertanggung Jawab”. Pesertanya dari anggota OSIS dan perwakilan dari berbagai ekstrakurikuler.

Pada tahap awal, materi pembekalan disampaikan oleh kepala sekolah, Fitriawati. Dia membawakan materi tentang manajemen kepemimpinan. Dikatakannya, kepemimpinan merupakan kemampuan seorang untuk mengatur, mengarahkan, dan memengaruhi orang lain.

“Seorang pemimpin bukan hanya memimpin, tetapi juga mampu mengelola sumber daya seperti manusia, waktu, dan tugas dengan baik,” tutur Fitriawati, Rabu (5 November 2025).

ya memimpin, tetapi juga mampu mengelola sumber daya yang dimiliki. (Foto: ist)

Ditambahkannya, tujuan manajemen kepemimpinan adalah untuk mengoptimalkan potensi tim, membangun komunikasi dan koordinasi yang efektif.

Materi selanjutnya disampaikan Heri Saputra. Dia membawakan materi seputar teknik public speaking dan teknik presentasi. Disampaikannya, public speaking merupakan kemampuan berbicara di depan umum untuk menyampaikan informasi, memengaruhi, atau menginspirasi audiens.

BACA JUGA  Ciptakan Budaya Baca yang Kuat, SMKN 1 Terusan Nunyai Aktifkan Pembiasaan Baca-Tulis

Kemampuan ini penting dimiliki karena dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan kemampuan komunikasi, serta melatih jiwa kepemimpinan. “Selain tujuan tersebut, public speaking juga perlu kalian kuasai. Karena banyak orang sukses berawal dari kemampuan berbicara yang baik. Apalagi di era teknologi dan persaingan yang ketat seperti sekarang,” ungkap Heri.

Belajar Sambil Praktik

Tak hanya mendengarkan, para peserta juga ditantang untuk mempraktikkan kemampuan public speaking. Mereka diberi tugas untuk membuat cerita menarik bertema bebas. Setelah itu satu per satu maju untuk menceritakan kisahnya. Dari banyak cerita ada yang disambut tawa peserta karena dianggap lucu. Ada pula yang bertema sedih menyentuh hati.

Keseruan berlanjut dengan tantangan yang datang dari Tri Gunawan, pemateri terakhir di hari pertama. Dia menyampaikan materi tentang analisis SWOT, singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).

Belajar mencari solusi secara cepat dan tepat ketika menghadapi persoalan. (Foto: ist)

“Bayangkan jika kita sedang diserang zombie, lalu kita harus mengalahkannya menggunakan analisis SWOT. Kira-kira bagaimana strateginya?” ucapnya, sambil mengajak peserta belajar mencari solusi secara cepat dan tepat ketika menghadapi persoalan.

BACA JUGA  Kreator Film dari SMAN 1 Abung Semuli Angkat Trofi Bergengsi

Hari kedua, dibuka dengan materi tentang manajemen administrasi dan kebendaharaan yang disampaikan oleh Muhammad Rinaldy.

Manajemen administrasi merupakan proses mengatur, mencatat, dan menyusun dokumen kegiatan sebuah organisasi agar berjalan tertib dan efektif. Sementara itu, manajemen kebendaharaan berkaitan dengan pengelolaan keuangan organisasi, mulai dari perencanaan penggunaan hingga pertanggungjawaban dana.

Manajemen administrasi merupakan proses mengatur, mencatat, dan menyusun dokumen kegiatan sebuah organisasi agar berjalan tertib dan efektif.(Foto: ist)

Peserta kemudian diajak untuk membuat susunan kepanitiaan, program kerja, serta berlatih menyusun surat, proposal, dan laporan keuangan.

Untuk sebagian peserta, kegiatan ini menjadi tantangan tersendiri karena belum terbiasa. Namun, mereka mengakui bahwa pengalaman tersebut menjadi hal baru yang bermanfaat dan perlu dikuasai.

Kemampuan dalam manajemen administrasi dan kebendaharaan penting dimiliki. Tujuannya agar setiap peserta mampu menjalankan dan mengelola tugas organisasi maupun ekstrakurikuler dengan baik, teratur, dan profesional.

Hiking Mengesankan

Hingga kemudian sampailah dipenghujung kegiatan. Kali ini kegiatan dipusatkan di luar ruangan dengan agenda hiking bersama. Peserta berjalan mengikuti rute yang telah disiapkan. Mereka tampak antusias dan bersemangat sejak awal. Sepanjang jalur hiking terdapat empat pos dengan tantangan berbeda.

BACA JUGA  Gelar Orientasi OSIS, SMAN 1 Limau Seleksi Calon Pemimpin Muda
Kemampuan dalam manajemen administrasi dan kebendaharaan penting dimiliki. (Foto: ist)

Pada Pos 1, setiap kelompok menampilkan yel-yel terbaik mereka. Di Pos 2, peserta menunjukkan kemampuan Peraturan Baris Berbaris (PBB). Lalu berlanjut pada Pos 3, mereka mengerjakan teka-teki silang, dan di Pos 4 peserta harus menyusun kata-kata kunci yang mereka peroleh dari pos-pos sebelumnya.

Kegiatan dipusatkan di luar ruangan dengan agenda hiking bersama.(Foto: ist)

Setiap kelompok mendapatkan penilaian berdasarkan kerja sama, kreativitas, dan ketepatan dalam menyelesaikan tantangan. Kelompok dengan nilai tertinggi diumumkan sebagai juara dan menerima hadiah pada sesi penutupan.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama yang penuh senyum bangga dan rasa kebersamaan yang kuat. Rasa lelah, senang, dan kebersamaan sebagai tim menjadi gambaran sempurna dari seluruh rangkaian kegiatan LDKS tahun ini. Dari kegiatan tersebut, para peserta tidak hanya belajar menjadi pemimpin, tetapi juga belajar tentang arti kerja sama, tanggung jawab, dan solidaritas.(*)


(Penulis Nanda Amellia, SMAN 2 Tegineneng)

Further reading