Pelajar SMAN 5 Bandar Lampung Teguhkan Ikrar Pemuda

About Author
0 Comments

SMAN 5 Bandarlampung gelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda. Sebuah kegiatan yang bukan sekadar upacara rutin.

(Lontar.co): Kegiatan berlangsung tertib dan khidmat, menandai tekad seluruh warga sekolah untuk mengenang momentum sejarah yang menyatukan pemuda dari berbagai daerah pada tahun 1928.

Upacara diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh pasukan Paskibra SMAN 5 Bandar Lampung. Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dengan lantang dari seluruh peserta, menciptakan suasana penuh rasa bangga dan haru.

BACA JUGA  Saat Ide Bertemu Aksi, Debat OSIS SMKN 1 Bumiratu Nuban
Momen pengibaran bendera merah putih berjalan khidmat. (Foto:ist)

Sebagai pembina upacara, Soepalwo, menyampaikan amanat mengenai peran pemuda dalam menjaga masa depan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa perjuangan pemuda tahun 1928 menjadi bukti perubahan besar lahir dari keberanian dan persatuan.

“Generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk meneruskan perjuangan melalui ilmu, karya, dan akhlak,” pesannya, Senin (28 Oktober 2025).

Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 oleh perwakilan siswa. Dalam teks tersebut termuat tiga ikrar pemuda: bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.

BACA JUGA  Rohis SMAN 1 Gunung Terang Guncang Panggung dengan Drama Kolosal

Selain upacara formal, momentum ini juga menjadi ruang pembinaan karakter bagi peserta didik. Para siswa didorong untuk menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, serta kerja sama.

Para petugas pengibar bendera yang penuh disiplin. (foto: ist)

Guru-guru berharap agar semangat nasionalisme tidak berhenti pada seremoni, tetapi diwujudkan dalam prestasi akademik maupun non-akademik serta sikap saling menghargai di lingkungan sekolah.

Pada bagian penutupan, seluruh peserta menyanyikan lagu nasional “Satu Nusa Satu Bangsa” dan berdoa bersama untuk kemajuan bangsa Indonesia. Suasana lapangan terasa hening dan penuh harapan, menandakan bahwa pesan persatuan tidak hanya diperingati, tetapi dirasakan oleh seluruh peserta upacara. (*)

BACA JUGA  Diklat Rohis SMKN 1 Seputih Agung, Bentuk Karakter Islami dan Kepemimpinan Siswa

‎(Penulis : Alexandria Avinka Sasikirana, SMAN 5 Bandar Lampung)

 

Further reading

  • Betapa Mahal Alam Membalas

    Meski air sudah surut. Tetapi, duka cita warga dan keluarga korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, belum pulih benar. Pemulihan pascabencana (disaster recovery) itu yang amat berat! (Lontar.co): Trauma oleh bencana, tak mudah menghapusnya. Seorang kenalan yang langsung terlibat dalam bencana tsunami di Aceh 26 Desember 2024, “luka”-nya sampai kini belum pulih. Seluruh […]
  • Ijazah, Hanya Satu Kata, Tunjukkan!

    Di Kantin Nusantara TIM Jakarta, suatu hari di bulan September 2025, obrolan dari seni, sastra, dan akhirnya sampai ke soal ijazah. Masalahnya yang menyita publik Indonesia berbulan-bulan, namun belum ada celah untuk mendapatkan cahaya! (Lontar.co): Kawan, yang juga sastrawan dan akademisi di suatu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu, sampai pada statemen bahwa ijazah Joko […]
  • In Memoriam Tjahjono Widarmanto:  Membaca Tanda ‘Senja Cokelat Tua’  

    Tiba-tiba saya teringat puisi Tjahjono Widarmanto — kembaran Tjahjono Widijanto, keduanya sastrawan, dimuat KBANews, tatkala saya baca kabar lelayu yang dibagikan Tengsoe Tjahjono di FB-nya, Kamis 27 November 2025 pagi. Nama yang disebut terakhir juga sastrawan. Ketiganya adalah akademisi.  (Lontar.co): Puisi itu berjudul “Angin, Malam, dan Catatan Beku”. Ini puisi lengkap Tjahjono Widarmanto (selanjutnya saya sebut […]