Belajar Kreatif dari Victoria Djou, Guru Amerika yang “Merantau” ke SMAN 5 Bandar Lampung

0 Comments

Belajar Kreatif dari Victoria Djou, Guru Amerika yang “Merantau” ke SMAN 5 Bandar Lampung

About Author
0 Comments

SMAN 5 Bandar Lampung kembali menorehkan prestasi membanggakan di dunia pendidikan. Sekolah ini terpilih menjadi salah satu penerima program Fulbright English Teaching Assistant (ETA) dari AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation), sebuah program kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat yang fokus pada pertukaran budaya dan pendidikan.

(Lontar.co): Sejak 6 Oktober 2025 suasana belajar Bahasa Inggris di SMAN 5 Bandar Lampung terasa lebih hidup. Itu ditandai semenjak kehadiran Miss Victoria Djou, asisten pengajar asal Amerika Serikat.

Victoria datang tidak hanya untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga untuk memperkenalkan budaya dan cara berkomunikasi khas negaranya.

“Pertama kali saya datang ke Indonesia lewat program beasiswa musim panas USINDO dan tinggal di Yogyakarta selama sepuluh minggu. Saya belajar Bahasa Indonesia dan tinggal bersama keluarga angkat di sana. Pengalaman itu luar biasa, orang-orangnya ramah, terbuka, dan penuh semangat. Itu yang membuat saya ingin kembali dan menjadi ETA di Indonesia,” ungkap Victoria dengan senyum hangat, Rabu (12 November 2025).

BACA JUGA  Empat Karateka Putri SMAN 1 Punduh Pedada Sabet Prestasi Tingkat Provinsi
Miss Victoria Djou, asisten pengajar asal Amerika Serikat. (Foto: ist)

Kehadiran Victoria membawa semangat baru di kelas Bahasa Inggris. Dengan gaya mengajar yang komunikatif dan penuh energi, ia membantu siswa menjadi lebih percaya diri saat berbicara. “Saya ingin siswa-siswi saya tumbuh percaya diri berbicara Bahasa Inggris, sekaligus mengenal budaya Amerika. Di sisi lain, saya juga ingin lebih memahami budaya Indonesia dan kehidupan masyarakatnya,” tambahnya.

Tak hanya di ruang kelas, Victoria juga aktif membuat berbagai kegiatan menarik di luar jam pelajaran. Ia membuka office hours setiap minggu untuk memberi ruang bagi siswa yang ingin bertanya atau sekadar mengobrol dalam Bahasa Inggris. Setiap Senin, ia mengajak anggota English Club bermain scrabble, berlatih debat dan pidato, hingga mengadakan hangout santai untuk berlatih berbicara.

BACA JUGA  Semarak Deklarasi Pemuda-Pemudi SMAN 1 Bandarlampung, dari Teater Sampai Fashion Show

Selain itu, ia juga menyiapkan beberapa kegiatan seru seperti perayaan International Education Week, pembentukan Teacher’s English Club, dan kompetisi video bertema Ramadan. Semua kegiatan ini bertujuan agar pembelajaran Bahasa Inggris terasa lebih menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Program AMINEF bukan hanya memberi manfaat bagi siswa, tapi juga bagi para guru. Para guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Bandar Lampung kini bisa bertukar ide dan strategi pembelajaran langsung dengan penutur asli. Kolaborasi ini memperkaya cara mengajar dan memperkuat kualitas pembelajaran di sekolah.

Mendalami Kearifan Lokal Indonesia

Selain memperkenalkan budaya Amerika kepada siswa, Victoria juga belajar banyak tentang Indonesia, terutama tentang kearifan lokal dan tradisi masyarakat Lampung. Pertukaran budaya dua arah ini menciptakan suasana belajar yang hangat dan saling menghargai.

BACA JUGA  SMKN 1 Kalianda Turut Mengukir Rekor MURI di Lamsel Fest 2025

Kepala SMAN 5 Bandar Lampung, Linda Krisnawati, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah besar dalam memperluas wawasan global di lingkungan sekolah.

Miss Victoria Djou dikenal komunikatif dan interaktif kepada anak didik. (Foto: ist)

“Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari program AMINEF. Kehadiran Miss Victoria membuka peluang baru bagi siswa untuk belajar langsung dari penutur asli dan memahami pentingnya kolaborasi antarbangsa,” ujarnya.

Melalui kolaborasi internasional ini, SMAN 5 Bandar Lampung terus membuktikan diri sebagai sekolah yang progresif, terbuka terhadap perubahan, dan berkomitmen membentuk generasi muda yang berwawasan global tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Kehadiran Miss Victoria menjadi simbol bahwa pendidikan bisa menjadi jembatan persahabatan yang menghubungkan dua budaya dengan semangat saling menghargai.(*)


‎(Penulis : Alexandria Avinka Sasikirana, SMAN 5 Bandar Lampung)

Further reading