SMAN 3 Tumijajar Ekspresikan Spirit Sumpah Pemuda Lewat Kreativitas

About Author
0 Comments

Semangat Sumpah Pemuda terasa begitu hidup di SMAN 3 Tumijajar. Ada serangkaian lomba yang unik dan kreatif ditampilkan pada momen ini.

(Lontar.co): Sorak sorai dan tepuk tangan terdengar menggema. Suasana antusias benar-benar terasa.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini menghadirkan nuansa yang lebih segar dan inovatif. Empat cabang lomba utama menjadi daya tarik tersendiri.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Disambut semangat pelajar. (Foto: ist)

Mulai dari gelaran fashion show dengan tema nasionalisme, lomba menggambar dengan inspirasi Sumpah Pemuda, lalu story telling yang membangkitkan semangat perjuangan, dan cipta baca puisi yang menyentuh hati.

BACA JUGA  Jumat Religi SMAN 1 Pagar Dewa, Menjahit Keragaman Beragama

Panggung fashion show menjadi arena bagi para siswa untuk memamerkan kreativitas mereka dalam merancang busana dengan sentuhan tradisional dan modern. Dengan bangga, mereka melenggang di atas panggung, memamerkan karya-karya yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.

Pembacaa puisi dan story telling turut menyemarakkan peringatan Sumpah Pemuda. (foto: ist)

Di sudut lain sekolah, lomba menggambar berlangsung dengan khidmat. Para peserta dengan tekun menuangkan ide dan gagasan mereka ke dalam kanvas, menciptakan karya-karya visual yang menggambarkan semangat Sumpah Pemuda dan cinta tanah air.

BACA JUGA  Semarak Deklarasi Pemuda-Pemudi SMAN 1 Bandarlampung, dari Teater Sampai Fashion Show

Sementara itu, lomba story telling berhasil memukau para penonton dengan kisah-kisah inspiratif tentang perjuangan para pahlawan dan tokoh-tokoh pemuda Indonesia. Dengan intonasi yang tepat dan penghayatan yang mendalam, para peserta mampu menghidupkan kembali sejarah dan membangkitkan semangat nasionalisme.

Tak kalah menarik, lomba cipta baca puisi menjadi wadah bagi para siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pemikiran mereka tentang Sumpah Pemuda melalui kata-kata yang indah dan bermakna. Dengan suara lantang dan penuh emosi, mereka membacakan puisi-puisi karya sendiri, menyentuh hati para pendengar.

BACA JUGA  Drama Menegangkan Kadek Widiaseh, Sebelum Membawa SMAN 1 Pagar Dewa Juara Hapkido
Kreasi siswa/siswi SMAN 3 Tumijajar ikuti perlombaan. (Foto: ist)

Pembina OSIS SMAN 3 Tumijajar, Novitasari Anggreani menyampaikan apresiasinya. “Jenis-jenis lomba yang diadakan sangat relevan dan berhasil menjadi wadah efektif untuk menanamkan semangat nasionalisme, persatuan, serta meningkatkan kompetensi berbahasa siswa. Hal ini menunjukkan bahwa semangat Sumpah Pemuda masih relevan dan berakar kuat di kalangan generasi muda sekolah ini,” jelasnya. (*)


(Penulis: Amelia Putri Rahayu, SMAN 3 Tumijajar)

Further reading

  • Betapa Mahal Alam Membalas

    Meski air sudah surut. Tetapi, duka cita warga dan keluarga korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, belum pulih benar. Pemulihan pascabencana (disaster recovery) itu yang amat berat! (Lontar.co): Trauma oleh bencana, tak mudah menghapusnya. Seorang kenalan yang langsung terlibat dalam bencana tsunami di Aceh 26 Desember 2024, “luka”-nya sampai kini belum pulih. Seluruh […]
  • Ijazah, Hanya Satu Kata, Tunjukkan!

    Di Kantin Nusantara TIM Jakarta, suatu hari di bulan September 2025, obrolan dari seni, sastra, dan akhirnya sampai ke soal ijazah. Masalahnya yang menyita publik Indonesia berbulan-bulan, namun belum ada celah untuk mendapatkan cahaya! (Lontar.co): Kawan, yang juga sastrawan dan akademisi di suatu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu, sampai pada statemen bahwa ijazah Joko […]
  • In Memoriam Tjahjono Widarmanto:  Membaca Tanda ‘Senja Cokelat Tua’  

    Tiba-tiba saya teringat puisi Tjahjono Widarmanto — kembaran Tjahjono Widijanto, keduanya sastrawan, dimuat KBANews, tatkala saya baca kabar lelayu yang dibagikan Tengsoe Tjahjono di FB-nya, Kamis 27 November 2025 pagi. Nama yang disebut terakhir juga sastrawan. Ketiganya adalah akademisi.  (Lontar.co): Puisi itu berjudul “Angin, Malam, dan Catatan Beku”. Ini puisi lengkap Tjahjono Widarmanto (selanjutnya saya sebut […]