Menteri Asal Lampung Ancam Kepala Bulog, Sanksi Copot Jabatan Bila Beli Gabah di Bawah Rp 6.500

0 Comments

Menteri Asal Lampung Ancam Kepala Bulog, Sanksi Copot Jabatan Bila Beli Gabah di Bawah Rp 6.500

0 Comments

Pemerintah kembali tegaskan keseriusan meningkatkan kesejahteraan petani. Termasuk tidak mau kompromi pada pejabat yang abai instruksi.

Jakarta (Progres.co.id): TIDAK semata memburu target swasembada pangan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga memberi perhatian besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Agaknya pemerintah berpendapat tidak sempurna swasembada pangan, kalau petaninya masih melarat. Prinsip demikian tercermin dari pernyatan yang disampaikan Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan.

Seperti dikutip dari detik.com, Zulhas sapaan akrab Mentan, menegaskan tak ragu mencopot kepala Bulog di daerah jika masih membeli gabah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) senilai Rp 6.500/kg.

“Kalau masih ada yang melakukannya (membeli gabah di bawah HPP, red), tanpa ragu akan langsung diganti,” tegas Zulhas, saat memberi sambutan pada Sarasehan Ulama Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Dirinya juga menambahkan, kalau ternyata masih ada pembelian di bawah HPP, Zulhas bersedia mengganti selisih harganya. “Itu sudah menjadi tanggung jawab saya. Komitmen pemerintah,” imbuhnya.

Untuk diketahui, sebelumnya memang sudah ada ketentuan HPP Rp6.500. Hanya saja, harga tersebut cuma berlaku untuk gabah yang memenuhi persyaratan ketat.

Sejak 24 Januari 2025 lalu, ketentuan rafaksi ditiadakan. Pencabutan standar kualitas itu termaktub dalam Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

“Jadi aturannya sudah jelas. Kepala-kepala Bulog harus memahami dan menjalankannya,” pesan Zulhas.(*)

Further reading

  • Twitter Sudah Pernah, Kini Facebook “Beri Ruang” Fantasi Sedarah, Normalisasi Inses?

    Rasa hormat terhadap ibu, rasa melindungi adik atau kakak perempuan, menjadi sikap terlalu sopan bagi ribuan orang yang tergabung dalam grup facebook “Fantasi Sedarah”. Sebaliknya mereka justru menjadikan orang-orang terdekat itu sebagai obyek keliaran fantasi seks. (Lontar.co): Mata Larasati terbelalak saat melihat hasil tangkap layar (screenshot) sebuah postingan dan komen-komen anggota grup Fantasi Sedarah di […]
  • Disrupsi AI, Penolong Sekaligus Menyimpan Bom Waktu

    Istilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai diperkenalkan pertama kali pada sebuah konferensi di Dartmouth. Para peserta konferensi girang sekaligus bimbang. Sebab mereka sendiri belum tahu pasti bakal seperti apa kecanggihan AI yang sedang mereka gadang-gadang saat itu. (Lontar.co): Berselang 69 tahun kemudian, kita -yang mungkin tidak pernah tahu ada konferensi semacam itu, justru […]
  • Benarkah Pemkab Lambar Belum Punya Peta Hutan Konservasi TNBBS?

    Deforestasi pada kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) berlangsung masif. Anehnya, pemerintah seakan melakukan pembiaran untuk tidak menyebut turut mengambil keuntungan melalui pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap perambah. Bandarlampung (Lontar.co): Penarikan PBB pada para perambah jelas menimbulkan ambiguitas. Sebab bagi perambah hal ini dianggap sebagai legitimasi atau […]