Harga Jagung di Lampung Masih di Bawah HPP Rp5.500, Bulog Segera Lakukan Penyerapan

0 Comments
Perum Bulog Lampung di Jalan Cut Meutia Bandarlampung

Harga Jagung di Lampung Masih di Bawah HPP Rp5.500, Bulog Segera Lakukan Penyerapan

0 Comments

Harga jagung pipilan kering tingkat produsen di Lampung masih tertekan jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp5.500/kg.

Tabel Perkembangan Harga Jagung Pipilan Kering tingkat produsen di Lampung. Sumber Panel Harga BAPANAS

Bandarlampung (Progres.co.id): Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, harga jagung pipilan di Lampung masih berfluktuasi dalam rentang tertinggi Rp4.180/kg dan terendah Rp3.950/kg selama periode 05/02/2025 sampai 10/02/2025. Harga tertinggi terjadi pada 07 Februari 2025 dan terendah pada 06 Februari 2025.

Sementara harga jagung pipilan kering di tingkat peternak pada periode yang sama berada dalam rentang terendah Rp5.783/kg dan tertinggi Rp6.383/kg. Harga tertinggi terjadi pada 7 Februari 2025 dan terendah pada 06 Februari 2025.

Sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025 tentang pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 5.500/kg.

Dengan terbitnya aturan ini, Perum Bulog wajib menyerap hasil panen petani jagung sesuai HPP. Penyerapan ini bertujuan memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) dan menjaga stabilitas harga dan mendukung kesejahteraan petani.

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi penetapan HPP bertujuan untuk melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan.

“Dengan HPP sebesar Rp5.500 per kg, kami berharap keseimbangan antara produsen dan konsumen tetap terjaga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Februari 2025.

Menyikapi masih rendahnya harga jagung Lampung, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung Nurman Susilo mengatakakan pihaknya segera melakukan penyerapan.

“Segera kita turun menyerap jagung petani,” katanya, Selasa, 11 Februari 2025.

Proyeksi Produksi Jagung

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen pada triwulan pertama 2025 dapat mengalami peningkatan 1,4 juta ton atau 41,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Rinciannya, pada Januari 2025 produksi jagung diproyeksi mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 ton, dan Maret 2,08 juta ton. Total dalam triwulan pertama menjadi 4,81 juta ton.

Sedangkan pada triwulan 2024 lalu, total produksi jagung sebesar 3,40 juta ton, dengan Januari 2024 di angka 512 ribu ton, Februari di 838 ribu ton, dan Maret 2,05 juta ton.

Dengan adanya eskalasi signifikan produksi jagung dalam negeri, Arief mengatakan, pemerintah berkomitmen menyerap jagung guna mempertebal stok CJP yang dikelola oleh BUMN pangan.

Hasil produksi petani jagung ini, ujar dia, harus diserap oleh Bulog menjadi cadangan pangan nasional.

Untuk memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP), Bulog ditargetkan menyerap 1 juta ton jagung pipilan kering pada tahun 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi produksi jagung nasional sebesar 17,7 juta ton.

Sementara untuk target penyaluran berupa SPHP jagung sebesar 250 ribu ton pada tahun 2025.(*)

Further reading

  • Twitter Sudah Pernah, Kini Facebook “Beri Ruang” Fantasi Sedarah, Normalisasi Inses?

    Rasa hormat terhadap ibu, rasa melindungi adik atau kakak perempuan, menjadi sikap terlalu sopan bagi ribuan orang yang tergabung dalam grup facebook “Fantasi Sedarah”. Sebaliknya mereka justru menjadikan orang-orang terdekat itu sebagai obyek keliaran fantasi seks. (Lontar.co): Mata Larasati terbelalak saat melihat hasil tangkap layar (screenshot) sebuah postingan dan komen-komen anggota grup Fantasi Sedarah di […]
  • Disrupsi AI, Penolong Sekaligus Menyimpan Bom Waktu

    Istilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai diperkenalkan pertama kali pada sebuah konferensi di Dartmouth. Para peserta konferensi girang sekaligus bimbang. Sebab mereka sendiri belum tahu pasti bakal seperti apa kecanggihan AI yang sedang mereka gadang-gadang saat itu. (Lontar.co): Berselang 69 tahun kemudian, kita -yang mungkin tidak pernah tahu ada konferensi semacam itu, justru […]
  • Benarkah Pemkab Lambar Belum Punya Peta Hutan Konservasi TNBBS?

    Deforestasi pada kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) berlangsung masif. Anehnya, pemerintah seakan melakukan pembiaran untuk tidak menyebut turut mengambil keuntungan melalui pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap perambah. Bandarlampung (Lontar.co): Penarikan PBB pada para perambah jelas menimbulkan ambiguitas. Sebab bagi perambah hal ini dianggap sebagai legitimasi atau […]