Mental nge-drop sebelum tanding. Gugup, kehilangan rasa percaya diri menjadi momok terbesar Kadek Widiaseh, siswi SMAN 1 Pagar Dewa. Langkahnya tersendat saat memasuki arena Kejuaraan Beladiri Hapkido Tingkat Kabupaten Lampung Tengah. Tak pelak, pelatih nyaris melempar kursi dipicu rasa greget!
(Lontar. Co): Sampai akhirnya spirit “be the best” menyusup dan mampu membalik keadaan. Rasa gusar berhasil dibuang digantikan fokus terpusat, melakukan yang terbaik.
Latihan keras dan semangat yang terbangun ternyata memuluskan sepak terjang Kadek. Meski awalnya tak yakin, kenyataan kiranya berkata lain, ia berhasil mengukir prestasi gemilang.

Pada kejuaraan bergengsi yang berlangsung dua hari (14-15 November 2025) di GOR Poncowati itu, Kadek berhasil mengungguli pesaing-pesaingnya dan
mengamankan medali emas.
Nyaris Ada “Kursi Terbang”
Kadek membuka rahasia. Menurutnya, ada pengalaman jelang tanding yang tak kalah menegangkan dibanding pertarungan di arena itu sendiri.
“Jujur, sebelum tampil lomba saya
merasa nervous dan panik. Kepanikan itu malah sempat membuat Sabem (pelatih) saya geram. Dia hampir melempar kursi ke lantai karena lihat saya terlalu panik sewaktu dipanggil bertarung,” ungkap Kadek sambil tertawa, Senin (17 November 2025).
Ketegangan berlanjut setelah tampil. Untungnya tidak berkepanjangan. Usai tarung, perasaan itu sirna. Ada rasa lega menyelimuti. Apalagi setelah Kadek tahu poin yang dihimpunnya lebih unggul dari lima peserta lain.
Kadek juga mengakui, selain berlatih keras dan mengikuti motivasi Sabem, peran dukungan keluarga menjadi kunci keberhasilannya. “Setelah tahu saya jadi juara 1 orang tua jelas bangga. Tapi mereka meminta agar saya selalu tetap rendah hati dan banyak-banyak bersyukur,” tutupnya. (*)

(Penulis: Rama Maulana, SMAN 1 Pagar Dewa)







