Saat Ide Bertemu Aksi, Debat OSIS SMKN 1 Bumiratu Nuban

About Author
0 Comments

Sebelum menentukan siapa yang layak menjadi ketua OSIS SMKN 1 Bumiratu Nuban, kedua pasangan kandidat dipertemukan dalam ajang debat bertajuk “Suara Demokrasi, Satu Suara untuk Masa Depan”.

(Lontar.co): Acara debat yang digelar pada Jumat (7 November 2025) ini menjadi ajang adu gagasan dua pasangan calon (paslon) yang siap memperebutkan kepercayaan siswa sebagai pemimpin muda sekolah.

Pasangan kandidat pemimpin muda SMKN 1 Bumi Ratu Nuban, usai mengikuti debat paslon. (Foto: ist)

Dua paslon yang tampil adalah paslon 1 yaitu Annisa Windy Thalia dan Fariz Adz Zaki. Sedangkan paslon 2 yakni Andini Riadi Putri dan Fajar Dwi Fernando. Masing-masing paslon menunjukkan kepercayaan diri dan semangat tinggi saat memaparkan visi, misi, serta program kerja di hadapan seluruh siswa.

BACA JUGA  SMAN 1 Negerikaton Kemas Peringatan Hari Pahlawan dengan Full Kreativitas

Sebaliknya, debat ini menjadi momentum penting bagi para siswa untuk menilai langsung kemampuan para paslon.

“Keduanya punya visi yang bagus. Tapi yang paling penting, nanti siapa pun yang terpilih harus benar-benar menjalankan apa yang sudah dijanjikan,” ujar Amanda, salah satu siswi kelas XI yang hadir menyaksikan debat.

Acara debat berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab dari moderator dan audiens yang membuat suasana semakin hidup. Sorak dukungan dari para siswa terdengar setiap kali paslon menyampaikan argumen yang meyakinkan.

BACA JUGA  Rayakan HUT ke-18, SMAN 2 Tumijajar Libatkan SMP/MTs se-Tubaba
Siswa/siswi antusias mengikuti proses demokrasi di lingkup sekolah. (Foto: ist)

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat demokrasi di lingkungan sekolah dapat tumbuh dengan baik. Melalui debat OSIS, siswa dilatih untuk berpikir kritis, berani berpendapat, dan menghargai perbedaan.

Setelah sesi debat, kedua paslon akan dipilih secara demokratis pada Kamis, 13 November mendatang. Kiranya yang terpilih nanti bukan sekadar sosok yang hanya punya ide besar semata, tetapi juga berani mewujudkannya menjadi aksi nyata.(*)

BACA JUGA  Apresiasi SMAN 1 Pagar Dewa pada Keragaman Ekspresi Budaya

(Penulis: Yin Yangfu Chitao, SMKN 1 Bumi Ratu Nuban)

Further reading

  • Betapa Mahal Alam Membalas

    Meski air sudah surut. Tetapi, duka cita warga dan keluarga korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, belum pulih benar. Pemulihan pascabencana (disaster recovery) itu yang amat berat! (Lontar.co): Trauma oleh bencana, tak mudah menghapusnya. Seorang kenalan yang langsung terlibat dalam bencana tsunami di Aceh 26 Desember 2024, “luka”-nya sampai kini belum pulih. Seluruh […]
  • Ijazah, Hanya Satu Kata, Tunjukkan!

    Di Kantin Nusantara TIM Jakarta, suatu hari di bulan September 2025, obrolan dari seni, sastra, dan akhirnya sampai ke soal ijazah. Masalahnya yang menyita publik Indonesia berbulan-bulan, namun belum ada celah untuk mendapatkan cahaya! (Lontar.co): Kawan, yang juga sastrawan dan akademisi di suatu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu, sampai pada statemen bahwa ijazah Joko […]
  • In Memoriam Tjahjono Widarmanto:  Membaca Tanda ‘Senja Cokelat Tua’  

    Tiba-tiba saya teringat puisi Tjahjono Widarmanto — kembaran Tjahjono Widijanto, keduanya sastrawan, dimuat KBANews, tatkala saya baca kabar lelayu yang dibagikan Tengsoe Tjahjono di FB-nya, Kamis 27 November 2025 pagi. Nama yang disebut terakhir juga sastrawan. Ketiganya adalah akademisi.  (Lontar.co): Puisi itu berjudul “Angin, Malam, dan Catatan Beku”. Ini puisi lengkap Tjahjono Widarmanto (selanjutnya saya sebut […]